Toko Pasutri

30/11/12

Anak-anak di Kota Besar Lebih Cepat Puber, Pengaruh Polusi?


Dibandingkan anak-anak yang besar di desa, anak-anak kota memang cenderung lebih cepat gede alias puber. Ini bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan karena ada banyak risiko kesehatan mengintai bila si buah hati puber lebih cepat. Apa sih penyebabnya?

"Orang-orang di kota relatif puber lebih cepat dibanding orang desa, tapi tidak selalu," ujar dr Aditya Suryansyah Semendawai, Sp.A, saat berbincang dengan detikHealth, ditulis Rabu (21/11/2012).

Menurut dokter spesialis anak yang berpraktik di RSAB Harapan Kita Jakarta ini, ada banyak faktor yang membuat anak kota cenderung lebih cepat mengalami puber, mulai dari ras, sosial ekonomi, makanan, pergaulan, lingkungan, bahkan juga zat kimia seperti polusi.

Makanan misalnya, anak di kota lebih sering makan makanan cepat saji seperti junk food yang banyak mengandung lemak, yang pada akhirnya dapat mengganggu hormon dan mempercepat pubertas.

Selain itu, pergaulan dan lingkungan anak-anak kota, menurut dr Adit juga dapat memicu pubertas dini. Salah satunya kebiasaan nonton sinetron atau anak-anak yang 'dipaksa' berdandan ala orang dewasa.

"Faktor lingkungan seperti polusi juga bisa menyebabkan pubertas dini," tambah dr Adit, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Unit Kerja Kelompok (UKK) Endokrinologi DKI Jaya dari Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Adanya pengaruh polusi terhadap risiko pubertas dini juga dibenarkan oleh Dr Aman Pulungan, SpA(K), konsultan endokrinologi anak dari RS Cipto Mangunkusumo. Ia menilai cemaran berbagai zat kimia dapat mempengaruhi perubahan hormonal pada anak dan remaja.

"Ada yang namanya endocrine disrupture chemical. Zat-zat kimia tertentu bisa menyebabkan terjadinya gangguan, jadi (pubernya) lebih cepat. Tetapi itu juga agak susah kita buktikan zat kimia mana yang menyebabkan itu," jelas Dr Aman.

Endocrine disrupture chemical merupakan zat-zat kimia yang dapat mengganggu sistem endokrin dengan meniru kerja hormon alami dalam tubuh manusia. Dalam kaitannya dengan pubertas, zat-zat kimia yang meniru hormon tersebut memberikan respons pada saat tidak tepat sehingga ciri-ciri seksual sekunder muncul lebih cepat dari yang seharusnya. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

29/11/12

Saat Kumis Anak Laki-laki & Payudara Anak Perempuan Muncul Lebih Cepat


Mengalami masa puber yang lebih cepat tentu bisa berdampak bagi tubuh baik secara fisiologis maupun psikologis. Lalu apa dampak psikis yang muncul jika seorang anak puber terlalu cepat?

Seorang anak disebutkan mengalami pubertas dini atau pubertas prekoks jika tanda seksual sekunder pada anak perempuan sudah muncul sebelum usia 8 tahun sedangkan anak laki-laki sebelum usia 9 tahun.

Tak jarang anak yang mengalami pubertas dini kerap sering diledek oleh teman-temannya, seperti untuk anak laki-laki merasa malu karena sudah tumbuh kumis atau pada perempuan jadi minder karena payudaranya lebih besar dibanding teman-temannya.

"Yang masalah adalah ketika menyikapi pubertas dini ini dengan mengolok, nah ini kebiasaan yang bisa menjadi masalah," ujar psikolog Rustika Thamrin, Psi saat ditemui detikHealth dan ditulis, Rabu (21/11/2012).

Psikolog Tika menuturkan jika lingkungan mengolok anak akan berpikir orang-orang disekitarnya tidak menerima dirinya tapi justru mempermalukan yang bisa membuat anak menyendiri, self esteem (harga diri) anak terganggu sehingg membuatnya tidak berani berekspresi dan sikapnya tertutup.

"Kalau sudah puber maka payudara akan tumbuh, karena malu anak akan berusaha menutupinya misalnya jalan membungkuk dan badannya kaku, nggak berani untuk keluar," ujar Tika yang lulus dari Psikologi Universitas Indonesia tahun 1994.

Dalam hal ini peran orang tua juga penting dalam memberikan pemahaman pada anak mengenai pubertas, seperti apa yang terjadi di dalam tubuh sehingga anak bisa memiliki sedikit gambaran.

"Jadi sebelum anak puber harus diajak cerita dan dipandang sebagai sesuatu yang positif dan bukan menakutkan atau suatu proses yang memalukan. Orang tua bisa bilang 'Nanti kalau kamu sudah usia tertentu, kamu puber itu artinya hebat kamu bisa dipercaya dan sudah jadi orang yang bisa mengambil keputusan sendiri," ungkap Tika.

Sementara itu dr Aditya Suryansyah, SpA menuturkan pubertas yang timbul lebih awal tidak hanya ditandai dengan pertumbuhan tubuh yang besar dan menjadi lebih cepat tinggi, tapi tulangnya juga jadi lebih cepat menutup.

Di samping itu, bila terlalu cepat mengalami pubertas maka hormonnya akan tinggi dan itu membuat anak menjadi 'dewasa lebih cepat', padahal mentalnya belum siap menjadi dewasa.

Pada akhirnya, anak tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hal yang ditakutkan yaitu bila ia menyenangi lawan jenis yang dapat menimbulkan peristiwa yang tidak diharapkan akibat dorongan hormonalnya tersebut, misalnya ada kemungkinan hamil duluan. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

28/11/12

Jangan Anggap Remeh Jika Tubuh Anak Dewasa Sebelum Waktunya


Belakangan ini sejumlah media membahas tentang fenomena pubertas dini. Dalam kasus pubertas dini, fisik anak-anak berkembang lebih cepat daripada usia umumnya. Karena itu tubuh anak seolah berkembang dewasa sebelum waktunya. Jika ini terjadi, jangan dianggap remeh.

Studi terbaru yang dilakukan American Academy of Pediatrics (AAP) dan dirilis pada Oktober lalu misalnya memperlihatkan anak laki-laki memasuki usia puber lebih awal 6 bulan hingga dua tahun. Menurut para peneliti, pubertas yang lebih dini mungkin saat ini terlihat normal. Namun para peneliti tidak bisa memastikan 'normal' tersebut dalam arti sehat atau memang sudah seharusnya. Diyakini lingkungan memainkan peran penting dalam meningkatkan pubertas.

Seorang analis senior, Sonya Lunder, berpendapat dengan cepatnya pubertas maka akan memperpendek masa kanak-kanak. Dampaknya bukan hanya kesuburan di masa depan tetapi juga perubahan fisiologis di dalam otak yang bersangkutan. Karena itu pubertas dini hendaknya jangan diremehkan.

Pubertas dini ditengarai dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung saat dewasa. Bahkan ada juga studi yang menunjukkan keterkaitan pubertas dini dengan risiko kanker testis. Sedangkan pada anak perempuan pubertas dini dikaitkan dengan risiko kanker payudara.

Ulasan khas detikHealth kali ini akan menyoroti fenomena ini. Akan dijelaskan apa itu pubertas dini dan apa saja yang menyebabkan seseorang mengalami pubertas dini. Diulas pula dampak pubertas dini dan pengalaman orang-orang yang mengalami masa puber lebih cepat ketimbang teman-teman sebaya di lingkungannya. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

27/11/12

Ini Akibatnya Jika Anak Cepat Puber


Sering nonton sinetron, banyak makan makanan junk food, faktor genetik atau beberapa penyakit bisa membuat anak mengalami pubertas dini. Ini membuat anak tumbuh dewasa sebelum usianya. Apakah bahaya bila anak pubertas dini?

Secara umum, tanda awal pubertas yang normal mulai muncul pada anak perempuan pada usia 8-13 tahun, sedangkan pada anak laki-laki pada usia 9-14 tahun.

Bila tanda seksual sekunder pada anak perempuan muncul sebelum usia 8 tahun dan anak laki-laki sebelum usia 9 tahun, hal itu disebut pubertas prekoks atau pubertas dini, seperti dikutip dari tulisan dr Aditya Suryansyah Semendawai, Sp.A, dalam buku yang berjudul 'Panik Saat Puber? Say No!!!' terbitan Dian Rakyat.

Pada anak perempuan, pubertas dini ditandai dengan timbulnya pembesaran payudara, pertumbuhan tinggi badan yang cepat dibanding anak seumurnya dan tumbuh rambut kemaluan lebih awal. Sementara itu, pada anak laki-laki diawali dengan pembesaran buah zakar (testis) kemudian diikuti pembesaran penis.

"Perubahan hormon dalam tubuh pasti akan mempengaruhi struktur tubuh. Jadi kalau anak pubertas dini, pasti akan ada dampaknya," jelas dr Aditya Suryansyah Semendawai, Sp.A, dalam acara Talkshow Media dan Peluncuran Buku 'Panik Saat Puber? Say No!!!' di Magenta Cafe, Pacific Place, Jakarta, Rabu (6/4/2011)

Seseorang menjadi penyandang pubertas prekoks tergantung dari berbagai faktor, seperti faktor genetik atau penyakit tertentu yang dapat merangsang produksi hormon gonad, seperti tumor ovarium atau tumor testis.

Menurut dr Aditya, pubertas dini pada anak perempuan sering disebabkan karena gangguan hormon di otak yaitu di hipotalamus dan hipofise, sedangkan pada anak laki-laki karena tumor.

"Anak yang sering nonton sinetron atau sering makan makanan yang mengandung hormon seperti junk food juga bisa mengalami pubertas dini," lanjur dr Aditya yang merupakan spesialis anak di RSAB Harapan Kita.

Dalam bukunya dr Aditya menjelaskan, kalau pubertas timbul lebih awal maka tidak hanya ditandai dengan pertumbuhan tubuh yang besar dan menjadi lebih cepat tinggi, tapi tulang juga akan lebih cepat menutup.

Jadi, bila seorang remaja mengalami pubertas dini, awalnya pertumbuhan badannya akan lebih tinggi, tetapi karena tulang menutup lebih cepat maka menyebabkan tubuhnya lebih pendek dari teman lainnya yang mengalami pubertas normal.

Di samping itu, bila terlalu cepat mengalami pubertas maka hormonnya akan tinggi dan itu akan menjadikan anak 'dewasa lebih cepat', padahal mentalnya belum siap menjadi dewasa.

Pada akhirnya, anak tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hal yang ditakutkan yaitu bila ia menyenangi lawan jenis yang dapat menimbulkan peristiwa yang tidak diharapkan akibat dorongan hormonalnya tersebut.

"Anak yang pubertas dini akan menjadi salah tingkah, tidak bisa menempatkan diri, dandanan menjadi dewasa, mudah cemas, peragu dan menjadi tidak percaya diri. Ini karena mereka belum siap dan ketika terjadi pubertas dini mereka tidak menyadarinya," jelas dra Louise Maspaitella M.Psi, Psikolog Klinis Keluarga dari RSAB Harapan Kita.

Tidak hanya secara psikologis dan pertumbuhan badan, dr Aditya juga mengatakan bahwa pubertas dini dapat meningkatkan risiko kanker dan tumor di kemudian hari.

"Pubertas dini artinya hormonnya akan semakin cepat. Ini bisa mempengaruhi struktur tubuh dan meningkatkan risiko tumor. Pada perempuan misalnya bisa memicu kanker payudara. Pada laki-laki juga bisa meningkatkan risiko tumor testis dan tumor prostat," tutur dr Aditya yang mendalami masalah hormon pertumbuhan.

Pubertas dini meningkatkan risiko kanker dan tumor karena tingkat hormon estrogen, progesteron (pada perempuan) dan testosteron (pada laki-laki) dapat memicu beberapa tumor yang bisa menjadi ganas.

Bagaimana mengatasinya?

Sebelum mengobati atau menghentikan pubertas dini, harus ditentukan terlebih dahulu penyebabnya.

Pubertas prekoks atau pubertas dini berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi dua, yaitu pubertas prekoks sentral dan perifer.

Pada pubertas prekoks sentral maka akan melibatkan semua hormon di otak. Sementara itu, pada pubertas prekoks perifer, keterlibatan hanya di tempat tertentu, biasanya karena tumor.

Dalam bukunya, dr Aditya menjelaskan, bila penyebabnya sentral maka diberikan hormon antagonis yang bertujuan untuk menghambat pubertas. Tetapi, bila penyebabnya perifer maka tumornya harus diangkat atau diobati apa yang menjadi penyebabnya. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

26/11/12

Tanda-tanda Puber Pada Gadis Belia


Mona masih kelas 5 SD tapi badannya lebih tinggi dibanding teman sekelasnya. Selain Mona ada beberapa teman yang lebih besar dari teman-teman yang lain seperti Icha dan Dila. Ketiganya relatif lebih tinggi dibandingkan teman yang lain.

Kebetulan hobi ketiganya sama yaitu dancing modern dan sering ikut cheerleader pada acara-acara sekolah. Dan umur ketiganya rata-rata masih usia 10 tahun.

Suatu pagi, Mona mengeluh pada ibunya, karena ada benjolan di dada sebelah kanan dan kiri dan terasa sakit. Saat itu ibu hanya menjawab, "Ibu dulu begitu nak, berarti kamu sudah mulai akhil baliq, sudah mulai puber," ujar Roza, ibu kandung Mona.

"Mulai sekarang kamu pakai miniset, agar dada tertutup. Karena kamu sudah remaja, bukan anak kecil lagi," lanjut ibu Roza dengan bijak.

"Tapi bu, kok terasa nyeri?" keluh Mona.

"Memang kadang terasa nyeri, nanti juga hilang," kata ibu Roza menenangkan Mona.

Apa tanda-tanda pubertas pada gadis belia?

Pubertas merupakan masa transisi antara masa anak-anak dan dewasa yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan baik fisik maupun psikologis. Ukuran dan bentuk badan berubah dari ciri khas anak ke bentuk dewasa. Tinggi badan dan berat badan cepat meningkat dan tanda-tanda organ seksual sekunder mulai muncul.

Walaupun secara psikologis disebut early puberty yaitu pada usia 12-14 tahun, namun secara hormonal usia awal pubertas dimulai umur 8-13 tahun pada gadis remaja.

Tanda awal pubertas pada gadis remaja ditandai pembesaran payudara, kemudian pertumbuhan tinggi badan yang cepat.

Waktu timbulnya pubertas sangat bervariasi. Dan tidak semua pubertas ada di usia yang sama tetapi normalnya diantara usia tersebut.

Jadi kalau usia 10 tahun pada Mona merupakan pubertas yang normal saja. Tetapi ada juga teman-temanya yang belum timbul tanda pubertas juga masih variasi normal.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya pubertas. Faktor-faktornya antara lain etnis, sosial, psikologis, nutrisi, fisik dan penyakit kronis.

Semua faktor di atas dapat mempengaruhi kecepatan proses tumbuh kembang pubertas. Setiap etnis berbeda, sebagai contoh kelompok Asia berbeda dengan ras kaukasoid (kulit putih), juga tingkat sosial mempengaruhi prilaku sehingga mempercepat timbulnya pubertas.

Nutrisi yang banyak mengandung hormon seperti makanan siap saji juga akan mempercepat pubertas. Penyakit kronis dapat merangsang sistem endokrin sehingga menyebabkan timbulnya pubertas lebih awal.

Sedangkan yang memperlambat pubertas diantaranya: kondisi psikologis yang tertekan dan aktivitas fisik berlebihan juga menghambat pubertas.

Bagaimana memantau timbulnya tanda-tanda pubertas?

Pada gadis remaja, masa pubertas ditandai dengan:
  • Perubahan pembesaran buah dada
  • Tumbuh rambut pada kemaluan dan ketiak. Pertamakali rambut tersebut tipis makin lama menjadi tebal menjadi sama dengan dewasa.
  • Pada saat ini badan remaja cewek akan cepat besar, sehingga pada umur yang sama biasanya saat awal pubertas, cewek akan terlihat cepat besar dibanding teman cowok seumur.
  • Sedangkan menstruasi terjadi lebih kurang 2 tahun setelah timbulnya pembesaran payudara.
Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Pubertas Dini. Info Seputar Ibu Hamil, Anak, Bayi dan Balita...